Materi Khutbah Jumat Singkat
ORANG BERIMAN ITU AMAN
Ma’asyiral muslimin
rahimakumullah Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Ta’ala atas segala
karunia, hidayah dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia
anugerahkan kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke
haribaan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta para
keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa Ta’ala
dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya
Hadirin sidang jumat yang dimuliakan
allah
Allah SWT
berfirman dalam Al-quran surat Al-furqan ayat 63-67
“Dan
hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di
atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri
untuk Tuhan mereka. Dan
orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahannam dari kami,
sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal".Sesungguhnya
Jahannam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila
membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir,
dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.”
Hadirin sidang jumat yang dimuliakan allah
Kata iman
dan kata aman sebenarnya memiliki pengertian yang sama. Kalau kita gambarkan
dalam kehidupan nyata, misalnya kita akan menempati sebuah rumah baru. Awalnya mungkin
karena masih merasa asing karena kita belum percaya terhadap keadaan rumah maka
akan menumbulkan keraguan , atau bahkan merasa tidak aman untuk menempatinya.
Namun setelah kita coba percaya untuk menempatinya dan tidak terjadi hal-hal
yang tidak kita harapkan mulailah muncul rasa aman. Singkatnya rasa aman muncul
setelah ada iman. Dan iman akan tetap tinggal selama masih ada rasa aman. Kedua
kata yang saling menopang satu sama lain yaitu iman dan aman.
Hanya
kebanyakan orang beriman pada kenyataannya masih menunjukkan kegelisahan dan
kekhawatiran dalam menjalani hidup dan kehidupan ini. Kegelisahan tanda apatis
dan pesimis menandakan tidak adanya rasa aman. Padahal, orang beriman diharapkan
untuk menjalani hidup dengan penuh harapan optimis sekalipun sedang menjalani ujian dari allah swt.
Bukankah
allah telah mengatakan bahwa tidak dikatakan beriman sebelum berlalunya ujian
allah? Bukankah ujian itu sesungguhnya untuk meningkatkan nilai kepangkatan
kita dihadapan allah?
Orang
beriman yang tidak merasa aman dalam menjalani hidup seperti menunjukkan orang
yang tidak beriman. Hal ini tidak boleh terjadi dalam diri seorang mukmin
apalagi pesimis untuk hidup tidak boleh hinggap di hati kaum beriman.
Hadirin sidang jumat yang dimuliakan
allah
Dari
gambaran diatas, ciri-ciri kaum beriman itu dapat diambil kesimpulan bahwa
mereka senantiasa berbaik sangka kepada allah dan akan senantiasa mengambil
hikmah di balik kehidupan ini.
Kalau keimanan kita kepada allah sudah kokoh,
kita akan merasa aman menjalani hidup ini. Allah yang mengawasi kita, allah
tempat kita bersandar, allah yang memberikan rizki, allah yang menilai
sekaligus yang memberikan ganjaran, allah yang merelakan surganya untuk kaum beriman.
Semua hidup kaum beriman yakin bahwa kita berasal dari allah dan akan kembali
ke pangkuan allah juga
Bermanfaat banget om
ReplyDeleteBermanfaat banget gan
ReplyDelete